Labels

Langsung ke konten utama

Analisis, Kritisi dan Opini Mengenai Berita Bahasa Sunda

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG

AHMAD HERYAWAN
PERTIMBANGKAN KEBERATAN BEBERAPA KABUPATEN
AJARKAN MULOK BAHASA SUNDA

Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, memahami keluhan sejumlah daerah tentang muatan lokal bahasa sunda di sekolah-sekolah negeri. Ia mengatakan keluhan dan masukan tersebut dapat menjadi pertimbangan bagi provinsi Jawa Barat.
Menanggapi usulah walikota Depok, Nur Mahmudi Ismail soal menggantiannya dengan mulok bahasa Betawi, ia menyatakan hal ini belum pernah diterapkan di sekolah lain, termasuk Jakarta. Meski begitu, ia juga menuturkan jika adanya pengadaan mulok bahasa sunda ini akan memperkaya wawasan siswa jika diajarkan dengan serius.
Terlebih, berdasarkan peraturan daerah no 5 th 2005, provinsi Jawa Barat dibagi menjadi tiga zona yaitu, Priangan, Pantura, dan Jawa Barat. “Maka dari itu, sebenarnya bagus saja jika orang betawi belajar bahasa sunda. Biar ada tambahan ilmu,” ujarnya.
Sementara itu, Farah Mulyati, kepala Dinas Pendidikan kota Depok mengatakan selama ini muatan lokal bahasa sunda wajib diajarkan di seluruh tingkatan sekolah. Hal tersebut dilakukan untuk mematuhi peraturan gubernur yang mewajibkan pengadaan pelajaran muatan lokal bahasa sunda.
Farah juga mengeluhkan lambatnya proses belajar yang dialaminya oleh para siswa di Depok. “Jika daerah Priangan dalam satu semester habis satu buku, maka di Depok tidak bisa begitu,” ujarnya.

Sumber : 
diunduh pada Kamis 20 Desember 2012 pukul 15.13 




Nama   : Anisya Oktavianie
NPM    : 180210100003

Analisis, Kritisi dan Opini Mengenai Berita
”Ahmad Heryawan Pertimbangkan Keberatan Beberapa Kabupaten
Ajarkan Mulok Bahasa Sunda”
Pada Koran Online Republika.Co.Id Bandung

Menanggapi beberapa permasalahan mengenai bahasa, secara khusunya yaitu bahasa sunda yang berperan aktif sebagai salah satu bagian dari ilmu pendidikan dimana pengajaran mengenai bahasa daerah (Sunda) termasuk pada bagian mulok (Muatal Lokal) maka bahasa sunda tersebut sangat rentan sekali dari berbagai hal yang suatu saat nanti dapat merugikan bahasa itu sendiri, diantaranya yaitu penggantian materi bahasa sunda oleh bahasa lain dari bagian mulok juga penghapusan atau hilangnya materi bahasa sunda dari sistem pengajaran yang ada.
Menurut artikel yang dibahas pada koran di atas, secara implisit dikatakan bahwa salah satu penyebab hilangnya ataupun penggantian materi bahasa sunda untuk diganti dengan materi lain, dikarenakan adanya keinginan serta dorongan dari masyarakat setempat yang menginginkan agar hal itu terjadi. Karena pada dasarnya, masyarakat setempatnya pun kini bukan lagi terdiri dari masyarakat asli. Berbeda halnya dengan jaman dulu, yang justru populasinya paling banyak didominasi oleh suku sunda ternyata realitanya kini lebih banyak ditempati oleh masyarakat pindahan dari luar kota yang tidak termasuk dalam seke seler sunda sehingga kurang memahami dengan apa itu bahasa Sunda.
Pendapat saya, selaku salah satu bagian dari Suku Sunda yang tinggal di wilayah Jawa Barat, alangkah baiknya jika materi mengenai bahasa sunda tersebut tidak di hapuskan dari muatan lokal (mulok) terutama di bagian provinsi Jawa Barat, yang pada dasarnya memang sudah sepatutnya untuk menjadi penerus yang akan melestarikan bahasa sunda itu sendiri. Bahkan akan lebih baik lagi, jika materi mengenai bahasa sunda itu tadi menjadi pelajaran wajib ataupun umum agar lebih terjaga kelestariannya, juga dapat mengasah setiap siswa yang asalnya tidak tau menjadi tau, serta dapat diturunkan ke setiap generasi penerus bangsa yang baru.


Tugas Semester V 
Hi..saya Anisya Oktavianie, biasa dipanggil ica, raica dan bidadari surga. Aamiin. :)

Komentar