Labels

Langsung ke konten utama

Definisi Mantra, Ciri, Jenis, serta Contohnya

Mantra adalah puisi tradisional yang memiliki sifat terikat, mantra juga menggunakan bahasa yang berirama. Dalam bahasa Sunda, mantra sering disebut sebagai ‘puisi ugeran nu mibanda hiji kakuatan pikeun mapatkeun atawa ngedalkeun sastra anu bisa oge mangaruhan ka jalma sejenna’.
Menurut masyarakat Sunda, mantra itu sendiri merupakan kekuatan gaib yang akan berlaku apabila memang terdapat keyakinan yang kuat di dalamnya.
Mantra lahir pada zaman Animisme Dinamisme yang mulai tumbuh dan terus mengalami perkembangan di lingkungan masyarakatnya.

Ciri-ciri Mantra :
·         Mantra berbentuk jampé-jampé
·         Termasuk dalam bangun puisi tradisional yang memiliki sifat terikat, artinya ketika mntra tersebut diucapkan maka akan terlihat beberapa unsur dari penggunaan bahasa puisi, seperti halnya musikalitas, atau bahkan persamaan bunyi yang dimilikinya.
·         Diucapkan secara lisan
·         Memiliki maksud atau pun tujuan tertentu, yang biasanya berkaitan dengan keinginan untuk mendapatkan keselamatan, mendapatkan kasih sayang seseorang, mempengaruhi atau bahkan melukai orang lain.

Jenis-jenis Mantra :
1.      Asihan
Untuk mantra yang satu ini biasanya memiliki tujuan agar seseorang yang diucapkan olehnya memiliki rasa yang sama dengan dirinya. Dalam bahasa Sunda diartikan sebagai ‘pikeun mapatkeun asih ka nu ngucapkeunana’. Beberapa jenis Mantra yang tergolong dalam Asihan, diantaranya seperti Pelet, Kinasihan, Gendang, serta Kemat.
Berikut adalah contoh mantra jenis Asihan :
Asihan Siburung Pundung
Asihan aing siburung pundung
Maung pundung datang amum
Badak galak datang depa
Oray laki datang numpi
Burung pundung burung cidra ku karunya
Malik welas malik asih ka awaking
(Sebut namanya sebanyak 3 kali)

2.      Ajian
Ajian adalah mantra yang dapat digunakan untuk mendapatkan kekuatan pribadi baik secara lahir atau bahkan batin. Ajian juga dapat dibagi menjadi beberapa hal kembali, seperti :
·         Singlar, yaitu mantra yang digunakan untuk menghindarkan diri dari berbagai macam hal yang tidak diinginkan atau dalam bahasa Sunda disebut sebagai  ‘mantra anu dipaké pikeun nyinglarkeun hal-hal anu teu dipikahayang’.
·         Jampe, jenis mantra ajian yang biasanya digunakan untuk menyembuhkan orang sakit atau mereka yang terkena musibah, seperti kecelakaan. Sebagai contoh ketika seorang anak kecil terjatuh dan mengalami luka, biasanya orang tua akan memanjatkan jampé dengan mengusap bagian yang luka tersebut. Jampé itu adalah ‘jampé-jampé harupat, geura gedé geura lumpat’.
·         Rajah Pamunah, sebuah mantra ajian yang biasanya digunakan untuk memohon izin atau sanduk-sanduk.
·         Jangjawokan, jenis mantra yang digunakan  untuk memohon keselamatan dalam melakukan perjalanan.
Berikut ini adalah salah satu bentuk jangjawokan yang digunakan untuk memohon keselamatan dalam penggunaan nake up atau alat perias wajah :

Jangjawokan Paranti Di Wedak
Pupur aing pupur panyambur
Panyambur panyangling rupa
Nyalin rupa ti dewata
Nyalin rupa ti widadari
Dideuleu ti hareup sieup
Dideuleu ti tukang lenjang
Ditilik ti gigir lenggik

date : 230211
Hi..saya Anisya Oktavianie, biasa dipanggil ica, raica dan bidadari surga. Aamiin. :)

Komentar