Labels

Langsung ke konten utama

Resensi Film 'Divergent'


Divergent, film yang satu ini menceritakan tentang pembagian dunia menjadi 5 faksi berbeda, yang mana setiap faksi  mencerminkan sifat dasar diri manusia, seperti halnya Dauntless (pemberani), Erudite (pintar), Candor (jujur), Amity (cinta damai), serta Abnegation (tidak egois). Namun selain 5 Faksi tersebut ada pula bagian Non Faksi atau tidak termasuk dalam pembagian di atas, kaum Non Faksi ini terdiri dari mereka yang tidak memiliki kemampuan apapun dan hidup seperti gelandangan.


Betrice Proir seorang gadis remaja dari faksi Abnegation adalah sosok utama yang diceritakan dalam film Divergent. Gadis ini bersama kakaknya  (Caleb) serta para remaja lain diwajibkan untuk melakukan tes, yang kemudian akan menentukan dirinya termasuk dalam bagian faksi mana. Namun tes yang dilakukan pada gadis remaja ini ternyata tidak dapat berfungsi, hal ini tidak lain karena ia termasuk golongan Divergent, yaitu golongan yang memiliki lebih dari 1 kemampuan. Dalam cerita tersebut Divergent dinyatakan sebagai golongan berbahaya, karena itulah identitas dirinya sebagai Divergent tersebut pun ditutupi.

Berbeda dengan sosok kakanya, yaitu Caleb yang kemudian memasuki Faksi Erudite. Ternyata memiliki kemampuan lebih dari satu membuat Beatrice akhirnya memilih faksi Dauntless, dibandingkan dengan mengikuti faksi awalnya sebagai Abnegation dan merubah namanya menjadi Tris. 


Namun untuk menjadi seorang Dauntless, ia bersama teman-teman lainnya seperti Christina, Will serta Al pun harus menghadapi inisiasi yang penuh dengan kekerasan atau bisa dibilang sebagai masa ospek yang menyeramkan. Karena meskipun mereka telah memilih Duntless, belum tentu Dauntless memilih mereka, utamanya jika mereka gagal dalam melakukan setiap tahap inisiasi yang dipimpin oleh sosok Eric serta Four.


Berbeda halnya dengan sosok Eric yang memiliki sifat jahat, Four meskipun terlihat kejam ternyata ia memiliki hati yang lembut (tjiiiieh hati yang lembut :p). Dengan sikap baiknya yang dimilikinya, Four bahkan membantu Tris yang terlihat kesulitan dalam menyesuaikan diri, hingga usaha keras yang dilakukan olehnya pun mampu membuat Tris untuk menunjukkan jari dirinya sebagai Dauntless sejati.


Kedekatannya Four dengan Tris mulai menumbuhkan rasa cinta dan kemudianmembuat mereka saling terbuka antara satu dengan lainnya. Hal ini juga ditunjukkan melalui kecurigaan mereka atas tindakan yang dilakukan oleh pemimpin Erudite yaitu Jeanine terhadap faksi Dauntless. Ingin tau kelanjutannya? Nongton ajah ndili. Hahaha :P 


Intinya film Divergent ini seru dan cukup menegangkan, tapi kalo baca novelnya mungkin bakalan lebih seru. Hehe 
Hi..saya Anisya Oktavianie, biasa dipanggil ica, raica dan bidadari surga. Aamiin. :)

Komentar