Fashion Style. Istilah
tersebut memang sudah tidak asing lagi terutama bagi kalangan wanita di usia
remaja. Bahkan jika kita kaji dari segi kebudayaan berdasarkan buku Cultural Studies, pada Bab 11 mengenai Anak Muda, Gaya, Dan Perlawanan memang
pada masa remaja lah wanita memiliki ruang khusus bagi kaumnya sendiri.
Diantaranya mereka mulai senang berekspresi dengan dunia fashion dan berusaha
untuk mempercantik dirinya sendiri dengan berbagai macam gaya yang ada atau
malah mungkin membuat gaya baru yang pada suatu saat nanti akan diminati oleh
para penggila fashion lainnya.
Jika melihat ke arah
dunia fashion tersebut, khususnya mengenai kecantikan wanita banyak sekali yang
mengidentifikasikannnya dengan kata ‘rambut’. Hal ini tidak dapat dipungkiri,
apalagi jika kita merujuk pada istilah ‘Rambut adalah mahkota wanita’ meskipun
pada dasarnya kecantikan tidak hanya timbul dari sisi tersebut tetapi dalam istilah
itu sudah jelas sekali bahwa rambut memang cukup memberikan pengaruh yang
sangat besar bagi kecantikan seorang wanita.
Meskipun demikian, bagi
seorang wanita yang beragama Islam (muslimah) mereka diwajibkan untuk menutup
aurat, sedangkan rambut sendiri termasuk salah satu pada bagian aurat tersebut.
Patut kita ketahui bahwa hampir seluruh bagian tubuh pada wanita merupakan
aurat bahkan suara yang dikeluarkan dari mulut seorang wanita pun merupakan
aurat karena dapat mengundang syahwat lawan jenisnya.
Hal ini tentu saja
cukup menjadi dilema bagi wanita yang beragama Islam namun belum menutup aurat
dengan seutuhnya. Memang sudah jelas sekali, bahkan di dalam Al-Qur’an pun
telah disebutkan mengenai perintah menutup aurat bagi seorang wanita. Tetapi
terkadang seorang wanita sulit untuk menahan ego serta gejolak emosi dalam dirinya
terutama pada wanita di usia remaja yang selalu saja tergoda untuk tampil
berbeda dan tetap ingin menunjukan sisi kecantikannya. Menurut pandangan saya,
hal inilah yang masih menjadi dilema bagi wanita muslim tersebut, di satu sisi
mereka ingin menutup auratnya sesuai dengan perintah agama. Namun disisi lain,
mereka masih ingin tampil menarik dengan cara menunjukan kecantikan mahkotanya.
Belakangan ini terdapat
celah bagi para muslimah Indonesia, yang ingin mencoba menutup auratnya namun tetap
tampil menarik dan cantik dari sisi fashion dan style yang pada saat ini tengah
menjadi sorotan serta bahan perbincangan hangat bagi masyarakat. Bagaimana
tidak? Hal ini terjadi karena maraknya penggunaan kerudung dengan beraneka ragam
gaya yang saat ini lebih dikenal dengan istilah Hijabers, Hijabi dan Hijab
Style kemudian disingkat menjadi H3S. Semakin banyak kaum muslimah pengguna H3S
semakin membudaya lah penggunaan H3S di Indonesia yang memang mayoritas
beragama Islam, dimulai dari kalangan remaja, hingga dewasa dan bahkan anak
kecil pun mulai tertarik dengan adanya H3S tersebut.
Fenomena H3S ini memang
merambah pada semua kalangan wanita berkerudung terutama muslimah usia remaja.
Bahkan menurut info yang saya terima ternyata H3S tersebut juga bermula dari
sosok-sosok wanita muda yang mulai merasa bosan dengan gaya berkerudung yang
itu-itu saja, mungkin karena sebagian dari mereka berprofesi sebagai seorang
designer, maka munculah ide-ide untuk membuat tampilan kerudung yang baru
dengan cara mulai mengotak-atik tipe kerudung segi empat biasa hingga pashmina
yang biasanya hanya digunakan dengan cara disampirkan saja ke samping kini
berubah menjadi bermacam-macam gaya yang dilingkar-lingkarkan ke kepala dan
terkadang membuat bingung penggunanya sendiri.
Seiring maraknya
penggunaan H3S tersebut, maka bermunculan pula produk-produk kerudung tipe baru
dari mulai cotton shawl pashmina yang berbahan dasar kaos dengan ukuran persegi
panjang, juga shiffon scarf / cerutti scarf. Selain itu para produsen juga
dengan rajinnya menyediakan dalaman kerudung yang mereka beri nama dengan
sebutan ‘inner ninja’ dimana dalaman kerudung tersebut sudah hampir menutupi
seluruh bagian kepala dan leher penggunanya. Sehingga lebih memudahkan lagi
bagi para muslimah pengguna H3S untuk mengeksperimenkan berbagai macam gaya
kerudung pada dirinya.
Pada dasarnya memang
tidak ada esensi khusus mengenai penggunaan H3S
itu sendiri, mungkin kaum muslimah hanya ingin membuat penampilan mereka
tampil lebih menarik dan tidak terlalu monoton sehingga dengan inisiatifnya
sendiri mereka mencoba bermacam-macam gaya yang pas dan sesuai dengan
keinginannya juga tidak menyalahi dan melenceng dari aturan agama. Selain itu,
banyak dari kaum muslimah tersebut berharap dengan kemajuannya di bidang
fashion tersebut dapat menarik perhatian serta mengundang kaum muslimah lainnya
yang belum menutup aurat agar mencoba menutup auratnya dan tetap tampil menarik
juga terlihat cantik.
Meski penggunaan H3S
ini dapat memberikan tingkat percaya diri yang cukup tinggi juga dapat
mengundang para muslimah lainnya untuk menutup aurat secara seutuhnya. Namun dewasa
ini, penggunaan H3S justru malah melenceng dari batas-batas yang telah
ditentukan agama seperti halnya kerudung H3S yang mereka gunakan tembus pandang
dan justru malah tidak menutupi aurat yaitu bagian yang seharusnya mereka
tutupi. Selain itu, menutup aurat denggan menggunakan H3S haruslah atas dasar karena
perintah Allah SWT. bukan hanya karena ingin tampil menarik dan terlihat cantik
dengan mengikuti gaya yang tengah trend pada masa kini.
Berikut ini adalah ayat
Al-Qur’an yang menyuruh kita selaku kaum muslimah untuk menutup aurat dengan
berkerudung yang baik dan benar :
“..dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke
dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka...”
(QS. An-Nuur : 31)
Adapun ayat lain yang
menyatakan tentang keharusan bagi seorang muslim untuk berjilbab ketika ia
berada di luar rumah :
“Hai nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak
perempuanmu dan istri-istri orang mukmin : “Hendaklah mereka mengulurkan
jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah
untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. Al-Ahzab : 59)
Memang bagus jika kita
selaku muslimah dapat mengajak kaum muslimah lainnya yang belum menutup aurat
menjadi menutup auratnya. Namun jika mereka melakukan hal tersebut bukan atas
dasar karena Allah melainkan hanya karena mengikuti trend, menjadikan H3S hanya
sebagai aksesoris belaka agar dapat tampil lebih menarik dan terlihat cantik
kemudian melepasnya kembali pada suatu saat nanti maka hal yang mereka lakukan
hanya sia-sia saja.
Beberapa hal yang perlu
menjadi pegangan bagi para kaum muslimah agar tidak salah dalam mengartikan
fenomena H3S ini, diantaranya yang pertama adalah memakai kerudung dengan
alasan perintah Allah SWT. Dengan niat lillahi ta’ala maka penggunaan H3S pun
akan terasa lebih indah dan ikhlas dari dalam hati serta jiwa kita bukan hanya
karena ingin mengikuti trend saja. Kedua, gunakanlah kerudung sebagai pelindung
muslimah dengan batasan-batasan yang sesuai perintah agama seperti menutup aurat secara keseluruhan, tidak
tembus pandang, tidak ketat ataupun kekecilan
juga harus menutup dada. Ketiga, kita selaku kaum muslimah harus selalu
ingat dengan sifat tawadhu jadi jangan pernah menyombongkan diri merasa diri
paling baik juga menarik dan cantik hanya karena menggunakan kerudung bermodel
H3S.
Komentar
Posting Komentar