Labels

Langsung ke konten utama

Pupujian

Pupujian aya ogé nu nyebut nadoman, pupujian diwangun ku sababaraha  bait (terbatas), sedengkeun nadoman biasana diwangun ku bait nu leuwih loba. Pupujian tina kecap asal ‘puji’ atawa ‘muji’.

Dalam bahasa Indonesia, pupujian dikenal sebagai puisi tradisional  yang isinya banyak sekali mengandung muatan do’a, nasehat, dan juga hubungannya dengan agama Islam. Pupujian sering pula disebut sebagai bentuk apresiasi dari para santri, mereka biasanya mendengarkan pupujian, kemudian menghayati serta menghafalkannya secara lisan.

Fungsi pusisi pupujian :
Fungsi sosial, dapat dirasakan melalui bagaimana cara puisi tersebut dalam memberikan pengaruh bagi pembaca atau pun pendengarnya dalam mengungkapkan kebenaran serta kebaikan yang terdapat dalam ajaran agama Islam.
Fungsi pribadi, sebagai bentuk ekspresi diri atau dapat juga dinyatakan sebagai curahan isi hati si pengarang.

Puisi pupujian bukan termasuk dalam bentuk puisi spiritual, karena di dalamnya lebih banyak mengungkapkan konsep-konsep dari nilai keagamaan.

Penggolongan puisi pupujian :
1.     Memuji keagungan Tuhan
2.     Shalawat kepada nabi dan rasul
3.     Do’a dan taubat
4.     Meminta syafaat kepada para nabi dan rasul
5.     Menasehati umat agar tidak melakukan kemaksiatan
6.     Mengenai pelajaran agama (keimanan, fiqih, tarikh, sorof, dll)

Puisi pupujian ini lebih banyak digunakan dalam lingkungan pesantren , mesjid, majelis ta’lim, madrasah, dan lingkungan-lingkungan religius lainnya. ia juga sering dilantunkan sebelum sholat shubuh serta sholat isya dimulai.

Bentuk puisi pupujian :
1.     Banyaknya suku kata berkisar 4 hingga 14 suku kata
2.     Banyaknya baris berkisar pada 2, 4, 6, hingga 9 baris
3.     Purwakanti atau terdapat persamaan bunyi

Contoh pupujian :
Cika-cika dina kawat
Disamberan lalay badot
Geuwat-geuwat geura sholat
Bisi kaburu maraot

Analisa contoh pupujian :
·         Cika-cika termasuk dalam jenis binatang yang memiliki cahaya kedap kedip, yang dapat diartikan sebagai iman seseorang yang terkadang berubah-ubah.
·         Kawat yang keras diartikan sebagai bentuk keimanan atau pun perbuatan manusia yang tentunya dapat melukai diri sendiri.
·         Disamberan ku lalay badot, lalay atau kalong  diartikan sebagai bahaya yang mengancam dan bukan termasauk dalam jenis bahaya kecil, melainkan bahaya besar
·         Geuwat geuwat geura sholat, karena sholat adalah tiang agama, jika sholat seseorang rusak, maka rusak pula lah agama yang dimilikinya
·         Bisi kaburu maraot, memiliki arti jangan sampai ada bentuk penyesalan di akhir, karena itulah segerakan untuk bertaubat selagi masih ada kesempatan. 

date : 230311
Hi..saya Anisya Oktavianie, biasa dipanggil ica, raica dan bidadari surga. Aamiin. :)

Komentar