Rabu, 11 Mei
2016 menjadi salah satu hari yang paling bersejarah! Yupz, untuk pertama
kalinya ikutan lomba dan Alhamdulillah bisa jadi JUARA 1 (SATU)! Yaaa, walaupun
sebenernya cuma jadi juara satu dari TIGA orang peserta. Haha :P
Tapi no
what-what gais, yang pasti hal ini menjadi cambuk untuk saya, yang secara
pribadi ingin mengalami perubahan lebih baik. “Lomba Kreativitas Guru (LKG) dan
Lomba Kreatifitas Kepala Sekolah (LKKS) Tingkat Gugus Tahun 2016” Itulah nama
lomba yang saya ikuti lebih tepatnya sebagai Guru bukan Kepala Sekolah. Karir
saya sebagai guru diawali pada bulan Juli 2015 lalu. Meskipun memiliki
pendidikan dari jurusan Sastra Sunda (Non Pend) tapi saya malah nyasar masuk ke
Sekolah Luar Biasa (SLB) dan menjadi salah satu guru kelas di dalamnya.
Sebetulnya
bukan cita-cita saya sih jadi seorang guru, saya justru lebih pengen jadi ORANG
KAYA atau ARTIS yang terkenal dan punya banyak uang. Haha (Maaf ya gais, itu
sih cita-cita saya dari pengaruh sinetron di televisi. Hehe Mohon jangan ditiru
ya adek-adek!).
Dari
perlombaan tersebut saya membuat satu inovasi dalam bentuk media belajar. Media
ini berbentuk visual, dan digunakan untuk meningkatkan kemampuan akademik anak.
Namanya adalah “Kopaja Cimahi”. Apa sih yang disebut dengan “Kopaja Cimahi”?
Kopaja Cimahi itu singkatan dari Kocok, Lempar, dan Jalankan Ciri-ciri Makhluk
Hidup. intinya media ini saya gunakan untuk memberikan pemahaman dari pelajaran
IPA, khususnya dalam mengenalkan Ciri-ciri Makhluk Hidup pada anak. Bentuk
media itu sendiri kurang lebih sama kaya permainan Ular Tangga, pasti kalian
pada tau lah yaa. Tapi perbedaannya justru terletak pada gambar Ular dan
Tangga. Yupz, gambar itu saya ganti pake gambar dari ciri-ciri makhluk hidup. Sengaja
sih diganti gambarnya biar anak-anak lebih mudah dalam menghafal beberapa ciri
makhluk hidup melalui gambar.
Karena
menunjukkan gambar ajah tentunya akan terasa mem-BOSAN-kan, akhirnya saya
terapkan juga beberapa aturan permainan di dalamnya. Tapi sorry yah, aturannya
gak cuma naik sama turun doang kaya dipermainan ular tangga. Aturan yang ada di
“Kopaja Cimahi” lebih bervariasi, secara gitu gambar ciri-ciri makhluk hidupnya
ajah kan ada banyak, jadi aturannya pun lebih banyak gais. Hehe :P
Setelah
meraih kemenangan melalui karya tersebut akhirnya saya lolos masuk perlombaan
selanjutnya yang berada di Tingkat Provinsi. Lah ko bisa langsung ke Provinsi?
Iya gais, awalnya saya juga ngerasa aneh, ko gak ada tingkat Kabupaten atau
Kotanya yah? Tapi ternyata kalo acara perlombaan di SLB memang suka gitu. Ya,
wajar ajah sih,kalo diliat dari peserta tingkat gugus ajah kan cuma dikit,
apalagi kalo ditambah ada tingkat kabupaten/kota dulu, mungkin nanti ketika
memasuki tingkat provinsi dan nasional pesertanya udah abis duluan. Hahaha
Untuk
kegiatan perlombaan Tingkat Provinsi itu dilakukan di Hotel Indo Alam Cianjur
selama 4 hari, yaitu dari tanggal 25-28 Mei 2016. Pertama kali datang di hotel
semua peserta mengikuti kegiatan registrasi. Tapi karena telat, akhirnya saya
registrasi belakangan setelah mengikuti technical
meeting terlebih dahulu. Sempet deg-degan sih gais takutnya pas registrasi
jadi gak diterima, soalnya ketika technical
meeting dilakukan. Panitia di sana menyatakan bahwa kelengkapan
syarat-syarat admnistrasinya juga akan dijadikan bahan pertimbangan untuk
kejuaraan perlombaan tersebut. Sementara di sisi lain, syarat yang saya punya
masih jauh dari kata SEMPURNA. Haha
Ya,
perlombaan ini sebetulnya dikhususkan untuk mereka yang telah meraih gelar PNS
dan juga guru yang telah disertifikasi. Sementara saya? Iyah, da aku mah apa atuh jadi GURU HONORER yang cuma digaji Rp 300 ribu juga udah uyuhan daek.
:’)
Selain
syarat itu ada lagi yang bikin saya deg-degan, yaitu syarat pendidikan yang
emang harus keluaran pendidikan alias keguruan. Terus saya gimana? Saya kan jurusan
kesusastraan. Gapapa gais, saya lebih suka hidup di lingkungan sastra sebenernya
jika dibandingkan dengan keguruan. Tapi apalah daya ketika takdir menyatakan
saya harus menjadi guru, maka yasudahlah syukuri saja apa yang ada, dengan
begitu hidup akan terasa lebih nikmat! Aamiin #ngarep. Banyak orang yang ingin
menjadi guru tapi nggak bisa, sama seperti saya yang ingin menjadi sastrawan
ternama tapi belum terproses. Hehe :P
Alhamdulillah,
berkat kemudahan yang diberikan oleh Allah SWT proses registrasi pun berjalan
dengan lancar, dan saya juga gak mau banyak bicara sih, takutnya salah tar
malah jadi masalah. Hmpp...ko masalah hadirnya belakangan ya? Padahalkan Ema?
Haha
Oke lanjut
lagi, kegiatan perlombaan pun dimulai pada hari ke-2 dan 3. Setiap peserta akan
tampil secara acak sesuai dengan hasil kocokan yang dilakukan oleh peserta yang
tampil sebelumnya. Jadi intinya semua peserta harus selalu ada dalam keadaan
siap untuk presentasi. Saya pun kebagian presentasi setelah istirahat solat
ashar di hari ke-2. Lumayan ngantuk sih, tapi selama mengikuti kegiatan di sana
alhamdulillah perut selalu berada dalam keadaan kenyang. Haha.
Ada banyak
tampilan yang membuat saya merasa tertarik, seperti halnya tampilan yang
menyediakan media pembelajaran dalam bentuk rubik, kemudian edutainment yang
menggunakan media animasi, media pencetak kantong kertas untuk bungkus
gorengan, atau bahkan beberapa medote untuk proses belajar dengan lebih mudah.
Seperti halnya metode reportase untuk pelajaran Bahasa Indonesia, metode
penggunaan musik untuk membuat anak mejadi lebih rileks ketika belajar, dan
juga metode pengawasan melalui orang tua tentang perkembangan heteroseksual
anak, serta berbagai macam tampilan unik lainnya.
Sampai
dipenghujung acara, penutupan dan pengumuman pun dimulai dan ternyataaaaa.
Jreng jreng jreng.... saya ga dapet apa-apah pemirsaaaaaah! ( T_T ) Ya, saya
gak bisa jadi juara di Tingkat Provinsi. L
Tapi yaaaah
gapapa, saya juga sadar diri, karya saya masih jauh kalah saing dengan karya
lainnya apalagi karya sang juara. Selain itu, mengingat syarat administrasi
yang juga jadi bahan pertimbangan tentunya sudah membuat saya kalah sebelum
melangkah. Ya jelaslah, saya sama sekali tidak memenuhi kualifikasi. Tapi dengan
mengikuti perlombaan ini justru menjadi motivasi bagi saya untuk kembali
berkarya di masa yang akan datang. Baik itu karya dalam bentuk perlombaan
seperti ini atau bahkan karya lainnya. Toh kita
juga gak tau apa yang akan
terjadi di masa mendatang bukan? Dan jika ada kesempatan kenapa tidak dicoba? Lagian
kesempatan itu gak akan datang dua kali gais. Kecuali dalam lirik lagu Tangga-Kesempatan
Kedua. Hehe :D
#latepost
Komentar
Posting Komentar